Sarkofagus |
sekilas info:
TRIBUNNEWS.COM, BLORA - Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Tengah bakal meneliti peti jenazah dari batu (sarkofagus) yang ditemukan di Desa Bleboh, Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Peti tersebut merupakan temuan berharga lantaran diduga berasal dari zaman megalitik atau batu. Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Blora, Suntoyo, Minggu (26/9/2010) malam, mengatakan, BP3 Jateng telah menanggapi surat dan informasi yang diberikan pemerintah.
Mereka akan datang ke lokasi pada Senin (27/9/2010) siang. "Tujuannya adalah mengecek lokasi temuan sekaligus mengidentifikasi peninggalan-peninggalan di kompleks itu yang masih tersisa," kata dia.
Kubur peti batu pertama kali ditemukan dan diteliti pada 1934 di sebuah bukit di Pegunungan Kendeng Utara, Blora. Kemudian pada medio September 2010, ditemukan lagi kompleks kubur peti batu sekitar 500 meter dari lokasi temuan lama.
Kubur itu berbentuk menyerupai peti, namun terbuat dari batu-batu pipih, bukan kayu. Jumlah kubur peti batu di dua lokasi itu adalah sembilan kubur. Dua masih utuh, sedangkan sisanya telah rusak. Kubur posisinya membujur dari timur ke barat.
Peti tersebut merupakan temuan berharga lantaran diduga berasal dari zaman megalitik atau batu. Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Blora, Suntoyo, Minggu (26/9/2010) malam, mengatakan, BP3 Jateng telah menanggapi surat dan informasi yang diberikan pemerintah.
Mereka akan datang ke lokasi pada Senin (27/9/2010) siang. "Tujuannya adalah mengecek lokasi temuan sekaligus mengidentifikasi peninggalan-peninggalan di kompleks itu yang masih tersisa," kata dia.
Kubur peti batu pertama kali ditemukan dan diteliti pada 1934 di sebuah bukit di Pegunungan Kendeng Utara, Blora. Kemudian pada medio September 2010, ditemukan lagi kompleks kubur peti batu sekitar 500 meter dari lokasi temuan lama.
Kubur itu berbentuk menyerupai peti, namun terbuat dari batu-batu pipih, bukan kayu. Jumlah kubur peti batu di dua lokasi itu adalah sembilan kubur. Dua masih utuh, sedangkan sisanya telah rusak. Kubur posisinya membujur dari timur ke barat.
sumber pic: http://www.tribunnews.com/Editor: Iwan Apriansyah | Sumber: Kompas.com
SEJARAH MANUSIA
1.Zaman Batu adalah masa zaman prasejarah yang luas, ketika manusia menciptakan alat dari batu (karena tak memiliki teknologi yang lebih baik). Kayu, tulang, dan bahan lain juga digunakan, tetapi batu (terutama flint) dibentuk untuk dimanfaatkan sebagai alat memotong dan senjata. Istilah ini berasal sistem tiga zaman. Zaman Batu sekarang dipilah lagi menjadi masa Paleolitikum, Mesolitikum,megalithikum dan Neolitikum, yang masing-masing dipilah-pilah lagi lebih jauh
1) Zaman Batu Tua (Palaeolithikum) Zaman bath tua merupakan suatu masa di mana hasil buatan alat-alat dari batunya masih kasar dan belum diasah sehingga bentuknya masih sederhana. Misalnya, kapak genggam. Hasil kebudayaan Palaeolithikum banyak ditemukan di daerah Pacitan dan Ngandong Jawa Timur.
2) Zaman Batu Madya (Mesolithikum)
Zaman batu madya merupakan masa peralihan dirmana cara pembuatan alat-alat kehidupannya lebih baik dan lebih halus dari zaman batu tua. Misalnya
pebble/kapak Sumatera.
Zaman batu madya merupakan masa peralihan dirmana cara pembuatan alat-alat kehidupannya lebih baik dan lebih halus dari zaman batu tua. Misalnya
pebble/kapak Sumatera.
2. ZAMAN LOGAM
3.ZAMAN BESI
Pada zaman ini orang sudah dapat melebur besi dari bijinya untuk dituang menjadi alat-alat yang diperlukan. Teknik peleburan besi lebih sulit dari teknik peleburan tembaga maupun perunggu sebab melebur besi membutuhkan panas yang sangat tinggi, yaitu ±3500°C.
Zaman logam di Indonesia didominasi oleh alat-alat dari perunggu sehingga zaman logam juga disebut zaman perunggu. Alat-alat besi yang ditemukan pada zaman logam jumlahnya sedikit dan bentuknya seperti alat-alat perunggu, sebab kebanyakan alat-alat besi, ditemukan pada zaman sejarah.
http://www.egamesbox.com/viewthread.php?action=printable&tid=10793 |
Pada zaman ini orang sudah dapat mencampur tembaga dengan timah dengan perbandingan 3 : 10 sehingga diperoleh logam yang lebih keras.
Peralatan pada zaman perunggu :
a. Nekara adalah genderang besar dari perunggu. Berbentuk seperti dandang tertelungkuo & biasanya digunakan u acara penyembahan terhadap roh nenek moyak. Ditemukan didaerah Sumatera, Jawa, Bali, Sangeang, Leti, Selayar & Kepulauan Kei.
b. Moko adalah genderang kecil dari perunggu. Nekara yg berukuran kecil. Biasanya digunakan sebagai mas kawin. Ditemuka didaerah Alor
c. Kapak corong / kapak sepatu. Pada bagian atasnya berbentuk corong dan pada bagian corongnya dimasukan tangkai dari kayu yg menyiku. Ditemukan didaerah , Sulawesi Selatan, Pulau Selayar & Danau Sentani (Papua)
d. Arca perunggu
e. Perhiasan perunggu. Merupakan bagian dari kebudayaan Dongson (Vietnam)
f. Bejana perungg
Zaman Perunggu adalah masalah dalam perkembangan sebuah peradaban ketika kerajinan logam yang paling maju telah mengembangkan teknik melebur tembaga dari hasil bumi dan membuat perunggu. Zaman Perunggu adalah bagian dari sistem tiga zaman untuk masyarakat prasejarah dan terjadi setelah Zaman Neolitikum di beberapa wilayan di dunia. Di sebagian besar Afrika subsahara, Zaman Neolitikum langsung diikuti Zaman Besi.
Sebagian besar perkakas perunggu yang tersisa adalah alat atau senjata, meskipun ada beberapa artefak ritual yang tersisa.
Waktu dimulainya Zaman Perunggu berbeda-beda pada setiap kebudayaan.
sumber:(http://yourworldisourworldtoo.blogspot.com/2010/04/zaman-perunggu.html)
Antara zaman neolithicum dan zaman logam telah berkembang kebudayaan megalithicum, yaitu kebudayaan yang menggunakan media batu-batu besar sebagai alatnya, bahkan puncak kebudayaan megalithicum justru pada zaman logam.
(sumber: http://lykas94.blogspot.com/2011/01/zaman-di-bumi-menurut-arkeologi.html)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar